Senin, 25 Februari 2013

My Baby Journal


Semalam ga sengaja ketemu flashdisk yang udah lama aku cari2, abis cari2 softcopy pas hoto, soalnya mau memperbaharui dokumen. di flasdisk itu ada 1 file yang isi nya ttg perasaan ku,,, di mana pertama kali menjadi seorang Ibu.
Ga sangka kalo aku sanggup dan bisa memiliki perasaan berharga itu. tiap kali membaca itu, seperti membawa aku balik lagi ke masa2 itu sesuai dengan tulisan itu. nah, aku mau berbagi kepada para readers yang mungkin singgah di sini, oh iya di situ jga ada beberapa referensi soal dokter kandungan dan tips2 apa saja dari berbagai kasus selama masa kehamilan ku itu. let's check it out ^_^

24 February 2010 : Pertama kali mengetahui bahwa aku telat datang bulan dan aku melakukan sebuah test kecil atau test pribadi dengan menggunakan alat test pack, memang hasilnya adalah positif, tapi aku tidak langsung begitu saja percaya. Hanya saja saat itu aku merasakan perasaan yang aneh dan deg-degan apakah aku benar-benar hamil??? Senang dan bercampur tidak percaya. Hingga pada akhirnya aku memutuskan untuk memberitahukan suami ku mengenai keadaan ini, dia pun merasakan hal yang sama dengan aku. Kami belum bisa memberitahukan kepada kedua keluarga kami mengenai keadaan ini, karena di takutkan belum pasti akan hasilnya. Suami ku mulai bertanya-tanya kepada kawan-kawannya mengenai referensi doter kandungan yang bisa di kami datangi untuk memastikan hasil kondisi ku saat itu. Akhirnya salah seorang kawan memberitahukan seorang dokter ahli kandungan. Aku pun melakukan pemeriksaan di sebuah tempat praktek dokter kandungan, dan di periksa dengan menggunakan USG 3 dimensi, dan ternyata Puji Tuhan aku memang hamil dan kandungan ku sudah berusia 2 minggu. Kami berdua sangat senang dan bahagia, kami tidak menyangka akan di berikan Tuhan kepercayaan untuk menjadi orang tua dalam waktu yang cepat. Itulah yang aku rasakan pertama kali setelah diberitahukan bahwa aku hamil.ada sebuah nyawa dalam tubuh ku yang Tuhan benihkan. Pinta ku pada saat itu, mudah-mudahan janin yang ada dalam diri ku di berikan kesehatan dan kesempurnaan. Pada saat itu besar janin ku kurang lebih 1,2 Cm. Dan diperkirakan bersalin pada tanggal 10-10-2010.

29 March 2010 : Atas rekomendasi salah satu kakak iparku, dia menginformasian seorang dokter yang dia kenal di sebuah seminar mengenai kehamilan dalam agama Kristen, dan ternyata dokter kandungan ini memang lumayan terkenal lah di kota Medan ini, terlebih aku juga adalah seorang penduduk baru di sini jadi tidak ada salahnya aku mengenal banyak dokter kandungan, siapa tau dia lebih baik di bandingkan dengan dokter ku terdahulu. Dokter itu bernama Dr. Christopel Tobing SpOg. Setelah aku berkunjung untuk pemeriksaan ke tempat prakteknya, kesan yang aku dapat berbeda dengan dokter yang pertama kali memeriksa ku. Dokter Tobing ini tidak begitu memberikan aku banyak waktu untuk bertanya- tanya mengenai kehamilan (karena ini adalah kehamilan pertama ku sehingga aku masih tabu). Seperti dokter lainnya aku diperiksa dengan menggunakan USG 3 dimensi hanya saja bedanya aku tidak bisa membawa hasil USG ku sendiri, jadi di simpan oleh dokternya.singkat cerita aku di beri resep. Resepnya itu adalah obat untuk vitamin si bayi dan penghilang rasa mual untuk aku. Sedangkan pada dokter yang pertama aku tidak di beri obat penghilang mual, yang diberikan adalah vitamin untuk si bayi dan penguat janin. Aku pikir tidak masalah lah karena mungkin Dr. Tobing janin ku ini kuat pada awalnya.

Tidak taunya setelah beberapa hari aku memeriksakan diri padanya, aku mengalami bercak darah.... aku panik seketika itu juga aku menghubungi Dr. Tobing dan menanyakan perihal tersebut. Beliau bilang kemungkin bercak karena ”nyampur” dengan suami atau kecapean dalam beraktivitas. Aku tidak melakukan keduanya. Aku tidak ada berhubungan badan dengan suami ku sudah dua minggu dan untuk aktivitas aku tidak bekerja, yang ku lakukan hanya berada di rumah, tidak masak, tidak menyapu atau mencuci. Karena kejadian itu aku dan suami ku menyimpulkan bahwa pemicunya mungkin karena si dokter tidak memberikan penguat janin. Akhirnya kami memutuskan untuk kembali memeriksakan kandungan ku kepada dokter ku yang pertama yaitu : Dr. Zaman Kaban, SpOg. Pada bulan ke-5 ini dokter mengatakan bahwa kelamin si bayi adalah laki-laki. Kalau aku hanya berprinsip apapun yang dikaruniakan oleh Tuhan is it a baby boy or a girl kami akan menerimanya dengan suka cita yang tak terhingga.

06 July 2010 : Usia kandungan 26 Minggu + 2 Hari, Besar bayi 6, 49 Cm, perkiraan bersalin 10-10-2010. nafsu maan ku semakin meningkat dan badan sudah mulai terasa berat untuk diajak berjalan. Yang biasanya aku bisa berjalan kaki selama 1 jam penuh sekarang semenjak hamil aku sudah tidak bisa berjalan lama lagi di karena bobot badan ku yang bertambah besar. Dokter menganjurkan aku harus banyak berjalan agar bisa bersalin normal. Yang aku lakukan adalah mengajak suami untuk berjalan2 ke mall ketika dia ada waktu luang, tak terasa mall bisa terkelilingi hanya untuk window shopping dan sedikit makan snack. Still a baby boy ^_^.

10 August 2010 : Usia kandungan 31 Minggu + 4 Hari, besar janin 7,87 Cm, perkiraan bersalin 08-10-2010. ndak terasa si baby sudah mulai besar dan perut pun besar. Meningkatnya rasa linu dan sakit di punggung dan pinggang. Sulitnya bangkit dari tempat tidur dan bangun setelah duduk. But don’t worry be happy. I’m a happy mom’. Aku sudah mulai menyicil untuk membeli perlengkapan si calon baby. Aku mulai dengan perlengkapan dasarnya seperti popok, gurita, kemeja, kaos tangan panjang dan tangan pendek, sarung tangan dan kaki, topi, selimut, tempat bedak, dsb. Rasanya menyenangkan sekali shopping untuk si kecil. Dulu sebelum menikah yang aku utamakan adalah fashion untuk ku sendiri, tapi sekarang setiap ke pusat perbelanjaan aku tidak lagi menuju tempat tas, sepatu or baju bagian wanita. Tapi yang aku tuju adalah bagian bayi dan anak-anak. Sampai terkadang suami ku protes kenapa selalu si kecil yang di perhatiin sedangkan Bapanya tidak. Belum lahir saja mamanya sudah segitu perhatiannya. My jeolous husband ^_^ .

07 September 2010 : Usia kandungan ku sekarang adalah 35 Minggu + 5 Hari dan besar si kecil sekarang sudah mencapai 8,82 cm. karena menurut dokter aku sudah terlalu banyak makan jadi si kecil ikut menjadi besar juga di dalam, sehingga menyebabkan perkiraan tanggal kelahirannya menjadi maju lagi yaitu 07-10-2010.

23 September 2010 : ini adalah pemeriksaan ku setelah 2 minggu yang lalu aku memeriksakan kehamilan ku, ini di lakukan memang sesuai dengan prosedur dari proses menuju bersalin. Untuk melihat perkembangan si kecil lebih intensif lagi sebelum dia dilahirkan ke dunia ini. Sebelumnya aku dan suami sudah sepakat bahwa aku akan bersalin dengan di tangani dokter ku yang setiap bulannya melakukan pemeriksaan yaitu Dr Zaman Kaban, SpOg dan kami pun sudah menentukan rumah sakitnya, di salah satu tempat di mana dokter ku ini praktek yaitu Rumah Sakit Bersalin Sri Ratu Medan. Aku memang belum pernah melihat seperti apa Rumah sakitnya itu, hingga pada akhirnya aku dan suami memutuskan untuk surbey ke RS tsb. Setibanya di sana, aku melihat dari depannya saja sudah mulai tidak merasa cocok, dikarenakan gedung RS nya mungkin yang terkesan sudah tua dan kusam. Setibanya di dalam RS ternyata malah menambah penilaian ku yang negative saja, yaitu ternyata RS sedang dalam proses renovasi dan kebetulan sekali pada saat aku berkunjung bagian dari gedung yang sedang di renovasi adalah ruangan si bayi, wah makin tidak sreg saja aku rasa untuk melakukan persalinan ku di sana. Tapi aku ndak berani untuk mengatakan hal itu kepada suami ku, karena mengingat kesanggupan kami dalam hal materi. Yang terpenting anak kami lahir dengan baik dan sempurna serta sehat.

27 September 2010 : Karena keadaan kondisi RS yang akan rencananya akan menjadi tempat ku nantinya bersalin sedang dalam keadaan di renovasi dan keluarga juga menilai kurang baik dan kurang sehat pula untuk si bayi, kami sepakat untuk mencari RS yang lain, dengan resiko kemungkinan RS tersebut bukan lah tempat praktek dokter ku.
Ternyata dekat rumah kami ada sebuah RS bersalin yang baru dibuka sekitar setahun yang lalu, kami memutuskan untuk coba survey ke sana. Hasilnya ternyata aku sangat puas dengan kondisi RS tersebut, meski kecil tapi RS tersebut bersih dan semua masih stril.
Tanpa banyak komentar aku memberikan signal positif kepada suami ku bahwa aku menyukai RS itu, dan ternyata suamiku pun demikian. Namun kendala yang kami hadapi sekarang adalah ternyata dokter ku tidak berpraktek di sana dan dia juga tidak mau di panggil ke RS tsb. Aku sempet bingung, akhirnya kami putuskan untuk memeriksakan kehamilan ku ke salah satu dokter yang berpraktek di RS tersebut, oh iya nama RS tersebut adalah RSIA Stella Maris. Dari ke-5 nama dokter yang di informasikan oleh staf RS kami memilih untuk mengunjungi Dr. Binarwan Halim SpOg. Dia terkenal sebagai salah satu dokter bayi tabung yang jago di Kota Medan ini, dan masih muda.
Setibanya kami disana, seperti biasa pemeriksaan berjalan seperti biasa di tempat praktek dokter kandungan pada umumnya. Hanya bedanya ketika aku periksa ke dokter Binarwan, aku mengungkapkan keinginan ku untuk bersalin secara normal. Beliau mengatakan untuk memeriksa aku dulu apakah memang bisa melakukan partus normal dengan cara melihat lubang pada vagina ku dengan menggunakan kedua jari dokter. Alhasil, ternyata aku bisa partus secara normal karena kepala si kecil sudah turun ke panggul ku. Pada saat itu dokter juga merangsang si kecil untuk bisa mencari jalannya sendiri untuk keluar dari perut ibunya.
Ketika aku dihadapi pada posisi menjadi seorang Ibu adalah hal yang sangat membahagiakan sekali, namun tiba pada saat aku semakin mendekati masa bersalin membuat aku merasakan khawatir, takut, resah dan gelisah. Dengan proses partus secara normal dan berbagai cerita-cerita yang aku dengar dari orang membuat aku semakin khawatir dan takut terutama.
Apakah aku sanggup melewati rasa sakit itu ? mampukah aku tidak melukai anak ku dalam proses bersalin ? mampu kah aku melawan rasa takut dalam proses bersalin? Apakah aku yang merasakan ini adalah normal? Atau hanya aku saja yang merasakan hal seperti ini, sehingga terkesan aku bersikap tidak wajar?
Jika aku melihat kebanyakan dari teman-teman ku yang tidak lama ini melawati masa bersalin, aku melihat mereka sanggup dan bisa melewatinya. Aku harus bisa, untuk anak ku dan suami ku dan keluarga besarku.
Aku diberikan kesempatan untuk menjadi seorang ibu dan menjadi wanita seutuhnya dengan diberikan kesempatan dan kemungkinan untuk bisa menjalani proses bersalin secara normal, di mana tidak semua wanita bisa mendapatkan kesempatan seperti itu.
Aku hanya ingin anak ku lahir ke dunia ini dengan sehat, normal dan sempurna. Aku juga tau bahwa akan jadi perjuangan untuk anakku setelah lahir ke dunia, di mana dia akan menyesuaikan dirinya untuk bisa bernafas dengan paru-parunya, dan juga melihat terangnya dunia dengan matanya, padahal selama di rahim ku dia hanya melihat gelap, dia akan menyesuaikan diri dengan suhu udara di sekitarnya.
Aku dan anakku akan sama – sama berjuang untuk bisa melewati proses bersalin nanti. ” kita berjuang yah anakku, kita akan segera berjumpa di dunia, Bapa dan Mama sudah tidak sabar ingin ketemu dan bermain dengan mu, Tuhan memberkatimu anak ku, kami menyayangi mu !”

--- WE LOVE YOU OUR BABY (BAPA DAN MAMA) ^_^ ---

Note : pls join my blog if you already visited this blog. Tq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar